Senin, 18 Januari 2021

Menemukan Rasa Cinta

 #SeninBlogWalking



https://images.app.goo.gl/j8dDr6xCEavGmcra7 


Perjalanan mengajar di sekolah dasar membuat cakrawala berpikir saya terbuka lebar. Kemampuan saya  di satu bidang pelajaran tak bisa menjadi landasan saat mengajar karakter peserta didik. Dengan memahami, mengamati, dan menganalisis kejadian di kelas serta melihat nilai akademik yang diraih menjadi pembelajaran yang sangat berharga. Hal itulah yang menyebabkan perlunya menimba ilmu kembali, bagaimana belajar dan mengajar di sekolah dasar. 

Ternyata... saya telah melakukan praktik terlebih dahulu baru mempelajari dasar ilmunya. Belajar mengenai Perkembangan Peserta Didik, Perspektif Pendidikan SD, Strategi Pembelajaran di SD, hingga Evaluasi Pembelajaran di SD baru saya lakukan setelah 5 tahun mengajar di sekolah dasar. Itulah mengapa saya selalu berkata dalam hati, "waduh, ini kan kejadian di sekolah dahulu". Setelah selesai menjadi mahasiswi ketiga kalinya, langkah kaki menapaki jalan demi jalan di sekolah dasar terasa lebih ringan. Minimal sudah ada bahan bacaan yang menjadi referensi jika menemukan batu-batu kecil di jalan.

Setelah semua berjalan sesuai koridornya, keinginan untuk mengetahui belahan dunia pendidikan lain menjadi sebuah keinginan yang sangat kuat. Setiap kegiatan yang melibatkan pendidik dari "Sabang sampai Merauke" (seperti judul lagu) ingin rasanya ikut serta. Sebagian besar kegiatan yang dilakukan memberikan syarat menulis. PTK, Hasil Kajian, hingga Praktik Terbaik. Dimulailah seribu satu jalan untuk bisa menulis.

PTK merupakan pengalaman pertama menulis, selanjutnya membuat hasil kajian. Alhamdulillah hasil kajian yang saya buat, bisa mewujudkan mimpi bertemu pendidik hebat di Indonesia. Hanya decak kagum setiap kali mendengar mereka menceritakan perjuangan mengajar. Luar biasa. Saya harus banyak bersyukur karena berada di wilayah yang sangat mendukung juga sekolah yang memiliki sarana prasarana sangat baik. Mereka menuliskan pengalaman dalam karya buku yang dapat memberikan motivasi dan inspirasi.

Kini, belajar dan terus belajar menulis akan selalu saya lakukan. Saya mulai menuliskan puisi hingga cerita pendek di sela waktu mengajar full day. Pelatihan bagaimana menulis pemula saya dapatkan dengan mengikuti kegiatan selama tiga hari dua malam, Februari 2020. Buku solo saya berhasil diterbitkan bulan Juni, setelah melalui proses selama kurang lebih tiga bulan. Setelah buku solo lahir, entah mengapa menulis menjadi lebih mudah. Hingga akhirnya saya jatuh hati pada karya yang indah. Saatnya saya mulai belajar bagaimana menulis dengan penulisan yang baik.

Untuk mendapatkan pengetahuan mengenai penulisan yang baik, saya mulai mencari penulis yang memiliki pengalaman yang luas. Saya akhirnya bertemu dengan "Lagerunal". Walaupun tak bisa aktif dalam setiap kegiatannya. Saya selalu menyempatkan membaca materi yang disampaikan atau kegiatan berbagi yang dilakukan. Saya mengucapkan ribuan terima kasih pada semua penulis yang telah memberikan ilmunya dan berbagi. Belajar memperbaiki hasil tulisan yang saya buat, adalah pengetahuan baru yang akan terus saya gali.  Semoga semua selalu diberikan kesehatan, kemudahan, dan kelancaran. Aamiin.


"Karya yang dibuat dengan hati, selalu memberikan arti. Tak akan lekang oleh waktu."

Depok, 18 Januari 2021


16 komentar:

  1. Belajar terus, terus belajar. Semangat, mantap.

    BalasHapus
  2. Cuusss. Gas polll. Belajar terus dan terus. Semangat menulis.

    BalasHapus
  3. Belajar dulu, Belajar lagi, Belajar Terus!!!
    Tancapp Gas!!!

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. Mencoba menyelami Bu Suyati. Walau belum dalam.

      Hapus
  5. "Karya yang dibuat dengan hati, selalu memberikan arti. Tak akan lekang oleh waktu."...filosofis buanget. Semangat bu..mantap.

    BalasHapus
  6. Itulah pentingnya berjama'ah alias berkumpul dalam komunitas, kita bisa saling bantu saling support dan salin mengajari .keren

    BalasHapus
  7. Keren... Bunda, trimks sdh share ilmu yg luar biasa

    BalasHapus
  8. Wah seneng banget ya bu bisa bikin buku solo. Saya masih belum bisa, hanya baru bikin buku antologi aja, itu pun baru satu.

    BalasHapus