Minggu, 21 Maret 2021

Workshop Pembuatan Naskah Video Pembelajaran

 


Tak ada angin, tak ada hujan. Undangan dari GTK DikDas Kementerian Pendidikan Kebudayaan melalui pesan singkat wa, membuat saya berpikir keras. Apalagi pesan ini berisikan agar saya bergabung pada grup yang sudah dibuat. Apakah ini benar? Hoaxkah? Beberapa kali saya memang mendapatkan pesan wa singkat terkait berita salah kirim pesan. Dalam pesan tersebut, saya harus memberikan kode berupa angka yang ada. Menurut info dari teman-teman yang pernah mendapat pesan serupa, pesan tersebut adalah pesan dari hacker yang akan mengambil alih wa untuk kepentingan orang tersebut. Untuk menghindari hal-hal yang kurang menyenangkan, saya melakukan pengecekan anggota-anggota grup yang sudah bergabung. Alhamdulillah saya melihat beberapa nama yang sudah saya kenal sebelumnya dan saya menyimpan nomor mereka. Salah satunya adalah panitia pada kegiatan Seminar Nasional dan Simposium Nasional dari Kementerian yang sama. Akhirnya saya bergabung pada grup wa tersebut.

Keesokan harinya surat resmi undangan diberikan melalui wa grup, artinya saya mulai mempersiapkan administrasi keberangkatan. Mulai mengajukan surat perintah tugas mengikuti kegiatan dan Surat Perintah Perjalanan Dinas dari Dinas Pendidikan Kota Depok, hingga mencari informasi terkait rapid antigen yang akan saya ikuti. Kegiatan ini akan dilakukan di Hotel Valley Bogor 16 - 18 Maret 2021. Hari Senin semua persiapan sudah lengkap. Surat Tugas, SPPD dan hasil rapid tes antigen. Bismillah, semoga mendapat pengalaman baru dalam pembuatan video pembelajaran bersama teman-teman guru se-Nusantara.

Berikut sebagian materi yang disampaikan saat workshop. Semoga bisa berbagi walaupun hanya lewat tulisan.






Setelah mendapatkan materi pada workshop, keinginan terbesar adalah mempraktikkannya. Apalagi video yang saya kirim pada Sayembara Video GTK saat peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2020 sudah di bedah habis oleh Bapak Indro Wiyarno dari Pusdatin. Banyak sekali kekurangannya, minimal di video berikutnya kekurangan-kekurangan yang saya buat sebelumnya bisa diperbaiki. Satu hal yang menjadi penyemangat Kementerian berencana mengadakan kembali Sayembara Video Pembelajaran di tahun ini. Jadi... Silakan bersiap-siap yang ingin mengikuti kegiatan ini. Di Tahun 2020 saja pesertanya mencapai 1.600 dari seluruh Nusantara serta Guru SILN.

Semangat berkarya...
Catatan Harian 21 Maret 2021

Jumat, 19 Maret 2021

JUMANTARA

 




Hari ini mencoba mengikuti kembali Tantangan #KamisMenulis. Setelah sekian lama tak mengikuti kegiatan di Lagerunal, ada rasa kangen tersendiri. Setiap hari masih menyimak perbincangan atau materi dari pakar-pakar menulis. Hal ini dilakukan untuk menambah wawasan dalam menulis. Ternyata menulis itu banyak seninya. Salah satunya adalah seni mengenal kata dalam #SuakaMargaKata. Tema kali ini adalah KATA JUMANTARA.

Setelah membaca beberapa postingan yang ada, saya mulai memahami arti dari KATA JUMANTARA. Penulis-penulis hebat nan keren sudah selesai dengan tantangannya. Saya baru akan memulainya pukul 23.51. Semoga tidak terlambat.

Bismillah...

Pagi itu Rama menemui Ihsan di rumahnya. Rama ingin sekali bisa bermain kembali setelah sekian lama berada di rumah. Ya, pandemi kali ini mengharuskan siapa saja berada di rumah. Apalagi di awal pandemi. Ada ketakutan tersendiri yang membuat kami berusaha mematuhi semua arahan pemerintah dan satgas. Setelah sekian lama berlalu dan kondisi mulai membaik, normal baru mulai diterapkan. Seperti kebanyakan orang lainnya, Rama ingin kembali bisa bermain dengan teman-temannya.

Ihsan yang sedang membaca buku, senang sekali melihat sahabatnya datang. Mereka ngobrol bersama dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Rama ingin mengajak Ihsan bermain di lapangan dekat rumahnya. Mereka akan bermain layang-layang. Saat itu banyak anak-anak bermain layangan di lapangan, karena sedang musim layangan. Ihsan menyetujui dan mengatakan akan menyiapkan layang-layangnya sore ini. Mereka berjanji akan bertemu sore ini di lapangan.

Sore yang di nantikan tiba, jumantara begitu cerah. Mereka melihat awan menutupi jumantara, namun tak terlihat kelam. Mereka mulai menaikkan layang-layang ke jumantara biru. Mereka senang sekali bisa melihat keindahan jumantara yang telah sekian lama ditinggalkan. Kesehatan lebih diutamakan karena pandemi melanda. Bukan hanya orang tua yang harus mawas diri namun semua harus tetap menjaga diri, termasuk anak-anak. Protokol Kesehatan 5M masih harus diterapkan. Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun. Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Membatasi mobilisasi dan interaksi. Satu hal yang pasti jumantara sore itu semakin berwarna dengan layang-layang yang menghiasinya. Rama dan Ihsan terlihat senang layang-layangnya bisa terbang tinggi, setinggi impian dan harapan untuk bisa kembali seperti dahulu.


Catatan Dwi Yulianti











Selasa, 02 Maret 2021

Karyaku Kini, Karyaku di Masa Depan





Menulis, adalah sesuatu yang baru saya kenal. Banyak hal yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk meluangkan waktu menulis. Salah satunya adalah terinspirasi dari guru-guru hebat yang juga penulis. Selain itu saya juga suka mengikuti lomba, salah satunya menulis. Awalnya hanya lomba menulis sebuah puisi, lama kelamaan saya juga mengikuti lomba menulis cerita, esai, bahkan karya tulis ilmiah. Hingga akhirnya, saya membuat sebuah data dari buku-buku di mana ada tulisan saya. Ternyata saya sudah mulai dari tahun 2019. Buku teman saya saat kuliah linearitas adalah tulisan pertama yang dibukukan. Buku-buku ini akan menjadi saksi tergoresnya karya saya. 

Kini menulis saya lakukan setiap hari. Meluangkan waktu untuk menulis adalah sebuah target tersendiri kini. Buku-buku selanjutnya akan tetap menjadi bagian dari sebuah target ke depan. Dua jenis buku yang ingin sekali saya buat adalah karya berupa buku Karya Tulis Ilmiah dan Buku Pengayaan Matematika. Semoga kedua buku ini bisa terwujud di tahun 2022 nanti... Aamiin.

Berikut adalah karya yang berhasil saya kumpulkan:



















Berawal dari Sebuah Sayembara
Mengikuti Sayembara pembuatan Video Pembelajaran pada HGN 2021 membawa saya pada sebuah workshop yang di selenggarakan oleh Pudatin Kemendikbud. Banyak pengalaman berharga yang saya rasakan. Pandemi tak menghalangi langkah untuk belajar dan terus belajar. Di Hotel Valley Bogor semua berawal, menjalin silaturahmi dan berbagi pengalaman dengan guru-guru Nusantara yang hebat.






Sebuah karya yang menyatukan rasa dan perasaan dari tiga generasi berbeda.
"Goresan Pena Tiga Generasi"
Guru sekolah dasar
Peserta didik jenjang sekolah dasar
Peserta didik jenjang sekolah menengah kejuruan





Buku antologi kedua. 
Bersama guru di sekolah tercinta
"Jiwa Mengajar Tak Pernah Padam"
Sampai kapan pun semangat itu akan terus membara... Insya Allah





Buku solo pertama, terbit di tahun 2020 
"Kisah Serdadu-Serdadu Kecil"
Kisah mengenai perjuangan peserta didik di sekolah,
bagaikan serdadu-serdadu yang sangat hebat.





Buku solo kedua, Insya Allah terbit bulan Maret 2021
"Dasawarsa Pelangi Kehidupan"
Kisah perjalanan selama sepuluh tahun dalam suka dan duka.





Buku antologi keempat, bersama penulis Gurusiana.
Alhamdulillah bisa menjadi bagian dari 123 pemenang lomba 
Tema "Warna Kasih Ibu"





Tulisan pertama yang dibukukan. "Kasih Abadi" hanyalah sebuah puisi,
namun menjadi sebuah semangat terbitnya buku selanjutnya.
Terima kasih ikut lomba



Buku antologi kelima, Lomba Menulis Cerpen Nasional 4
Tema Bebas "Sekuntum Tiga Bunga"
ikut lomba




Buku antologi ketiga setelah mengenal komunitas menulis 
Buku Tantangan Akhir Tahun 2020
Pengalaman selama melaksanakan PJJ




Salah satu karya menjadi bagian dari buku "Kisah Suprarasional"
Alhamdulillah mendapat juara ke-2 pada lomba menulis buku ini
"Sabar Untuk Meraih Sebuah Mimpi"

E-BOOK GRATIS‼️ 
Buku Karakter Suprarasional 
karya Ir. R. Ridwan Hasan Saputra, M.Si dan 
Kisah Suprarasional.

Silakan unduh di sini👇

Jika berkenan, mohon disebarluaskan agar menambah keberkahan. Terima kasih




Ternyata, sudah mulai menulis di buku ini.
Saat itu diminta menuliskah pengalaman mengajar. 
Jadilah tulisan pertama yang dibukukan.
Terima kasih Ibu Sulis.