Minggu, 11 Juni 2023

Kembali Berkarya

 


Kegiatan yang dilakukan sehari-hari ternyata tidak menghentikan hobi dan kebiasaan menulis. Hanya saja mencari inspirasi baru dan motivasi baru menjadi pelampiasan dikala sudah jenuh melakukannya. Setelah sekian lama menarik diri dari dunia literasi menulis, sepertinya rasa rindu tak bisa dibendung. Kini menulis novel pada PF menjadi kegiatan yang dilakukan. 

Beberapa Platform (PF) mulai dipelajari dengan beberapa persamaan dan perbedaannya, novel kedua ini dijatuhkan ke Fizzo. Salah satu PF yang memberikan reward pada pembaca juga penulis. Ketertarikan menulis novel ini sebenarnya dari kegiatan membaca novel di beberapa PF, salah satunya PF tersebut. Setelah membaca, ada ketertarikan menuliskannya juga. Ini menjadi tantangan baru untuk saya pribadi. Diantara kegiatan rutin yang dilakukan di setiap hari kerja dan akhir pekan, kini terselip juga kegiatan menulis kelanjutan cerita novel di PF tersebut.

Beberapa keasyikan yang saya rasakan saat menulis novel diantaranya adalah:

1. Dapat mengembangkan cerita di tengah outline yang sudah dibuat. Terkadang inspirasi datang dan membuat cerita akan menjadi lebih menarik.

2. Jika ide sedang banyak bisa membuat cerita secara penuh dan ditayangkan secara terjadwal. Ini memudahkan saat ide tak menghampiri (masih ada stok cerita terjadwal).

3. Semakin mengembangkan kemampuan dalam menulis khususnya cerita panjang. Selama ini baru cerpen yang dibuat, jadi masih banyak belajar mengenai penulisan novel.

4. Menambah komunitas baru. Belajar dari beberapa penulis novel yang biasanya berbagi cerita dan pengalaman sehingga bisa menjadi penyemangat tersendiri untuk terus mengembangkan diri.

Semoga menjadi salah satu bacaan yang bisa menginspirasi dan memberikan hiburan. Berikut Novel yang berkisah mengenai persahabatan dan perjalanannya.

Sahabat Selamanya?


Semua masukan akan menjadi pengembangan diri dalm menulis. Semoga kedepannya semakin baik lagi dalam menulis.


Penulis: Dwi Yulianti

Nama Pena: Oase_biru






Minggu, 21 Maret 2021

Workshop Pembuatan Naskah Video Pembelajaran

 


Tak ada angin, tak ada hujan. Undangan dari GTK DikDas Kementerian Pendidikan Kebudayaan melalui pesan singkat wa, membuat saya berpikir keras. Apalagi pesan ini berisikan agar saya bergabung pada grup yang sudah dibuat. Apakah ini benar? Hoaxkah? Beberapa kali saya memang mendapatkan pesan wa singkat terkait berita salah kirim pesan. Dalam pesan tersebut, saya harus memberikan kode berupa angka yang ada. Menurut info dari teman-teman yang pernah mendapat pesan serupa, pesan tersebut adalah pesan dari hacker yang akan mengambil alih wa untuk kepentingan orang tersebut. Untuk menghindari hal-hal yang kurang menyenangkan, saya melakukan pengecekan anggota-anggota grup yang sudah bergabung. Alhamdulillah saya melihat beberapa nama yang sudah saya kenal sebelumnya dan saya menyimpan nomor mereka. Salah satunya adalah panitia pada kegiatan Seminar Nasional dan Simposium Nasional dari Kementerian yang sama. Akhirnya saya bergabung pada grup wa tersebut.

Keesokan harinya surat resmi undangan diberikan melalui wa grup, artinya saya mulai mempersiapkan administrasi keberangkatan. Mulai mengajukan surat perintah tugas mengikuti kegiatan dan Surat Perintah Perjalanan Dinas dari Dinas Pendidikan Kota Depok, hingga mencari informasi terkait rapid antigen yang akan saya ikuti. Kegiatan ini akan dilakukan di Hotel Valley Bogor 16 - 18 Maret 2021. Hari Senin semua persiapan sudah lengkap. Surat Tugas, SPPD dan hasil rapid tes antigen. Bismillah, semoga mendapat pengalaman baru dalam pembuatan video pembelajaran bersama teman-teman guru se-Nusantara.

Berikut sebagian materi yang disampaikan saat workshop. Semoga bisa berbagi walaupun hanya lewat tulisan.






Setelah mendapatkan materi pada workshop, keinginan terbesar adalah mempraktikkannya. Apalagi video yang saya kirim pada Sayembara Video GTK saat peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2020 sudah di bedah habis oleh Bapak Indro Wiyarno dari Pusdatin. Banyak sekali kekurangannya, minimal di video berikutnya kekurangan-kekurangan yang saya buat sebelumnya bisa diperbaiki. Satu hal yang menjadi penyemangat Kementerian berencana mengadakan kembali Sayembara Video Pembelajaran di tahun ini. Jadi... Silakan bersiap-siap yang ingin mengikuti kegiatan ini. Di Tahun 2020 saja pesertanya mencapai 1.600 dari seluruh Nusantara serta Guru SILN.

Semangat berkarya...
Catatan Harian 21 Maret 2021

Jumat, 19 Maret 2021

JUMANTARA

 




Hari ini mencoba mengikuti kembali Tantangan #KamisMenulis. Setelah sekian lama tak mengikuti kegiatan di Lagerunal, ada rasa kangen tersendiri. Setiap hari masih menyimak perbincangan atau materi dari pakar-pakar menulis. Hal ini dilakukan untuk menambah wawasan dalam menulis. Ternyata menulis itu banyak seninya. Salah satunya adalah seni mengenal kata dalam #SuakaMargaKata. Tema kali ini adalah KATA JUMANTARA.

Setelah membaca beberapa postingan yang ada, saya mulai memahami arti dari KATA JUMANTARA. Penulis-penulis hebat nan keren sudah selesai dengan tantangannya. Saya baru akan memulainya pukul 23.51. Semoga tidak terlambat.

Bismillah...

Pagi itu Rama menemui Ihsan di rumahnya. Rama ingin sekali bisa bermain kembali setelah sekian lama berada di rumah. Ya, pandemi kali ini mengharuskan siapa saja berada di rumah. Apalagi di awal pandemi. Ada ketakutan tersendiri yang membuat kami berusaha mematuhi semua arahan pemerintah dan satgas. Setelah sekian lama berlalu dan kondisi mulai membaik, normal baru mulai diterapkan. Seperti kebanyakan orang lainnya, Rama ingin kembali bisa bermain dengan teman-temannya.

Ihsan yang sedang membaca buku, senang sekali melihat sahabatnya datang. Mereka ngobrol bersama dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Rama ingin mengajak Ihsan bermain di lapangan dekat rumahnya. Mereka akan bermain layang-layang. Saat itu banyak anak-anak bermain layangan di lapangan, karena sedang musim layangan. Ihsan menyetujui dan mengatakan akan menyiapkan layang-layangnya sore ini. Mereka berjanji akan bertemu sore ini di lapangan.

Sore yang di nantikan tiba, jumantara begitu cerah. Mereka melihat awan menutupi jumantara, namun tak terlihat kelam. Mereka mulai menaikkan layang-layang ke jumantara biru. Mereka senang sekali bisa melihat keindahan jumantara yang telah sekian lama ditinggalkan. Kesehatan lebih diutamakan karena pandemi melanda. Bukan hanya orang tua yang harus mawas diri namun semua harus tetap menjaga diri, termasuk anak-anak. Protokol Kesehatan 5M masih harus diterapkan. Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun. Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Membatasi mobilisasi dan interaksi. Satu hal yang pasti jumantara sore itu semakin berwarna dengan layang-layang yang menghiasinya. Rama dan Ihsan terlihat senang layang-layangnya bisa terbang tinggi, setinggi impian dan harapan untuk bisa kembali seperti dahulu.


Catatan Dwi Yulianti











Selasa, 02 Maret 2021

Karyaku Kini, Karyaku di Masa Depan





Menulis, adalah sesuatu yang baru saya kenal. Banyak hal yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk meluangkan waktu menulis. Salah satunya adalah terinspirasi dari guru-guru hebat yang juga penulis. Selain itu saya juga suka mengikuti lomba, salah satunya menulis. Awalnya hanya lomba menulis sebuah puisi, lama kelamaan saya juga mengikuti lomba menulis cerita, esai, bahkan karya tulis ilmiah. Hingga akhirnya, saya membuat sebuah data dari buku-buku di mana ada tulisan saya. Ternyata saya sudah mulai dari tahun 2019. Buku teman saya saat kuliah linearitas adalah tulisan pertama yang dibukukan. Buku-buku ini akan menjadi saksi tergoresnya karya saya. 

Kini menulis saya lakukan setiap hari. Meluangkan waktu untuk menulis adalah sebuah target tersendiri kini. Buku-buku selanjutnya akan tetap menjadi bagian dari sebuah target ke depan. Dua jenis buku yang ingin sekali saya buat adalah karya berupa buku Karya Tulis Ilmiah dan Buku Pengayaan Matematika. Semoga kedua buku ini bisa terwujud di tahun 2022 nanti... Aamiin.

Berikut adalah karya yang berhasil saya kumpulkan:



















Berawal dari Sebuah Sayembara
Mengikuti Sayembara pembuatan Video Pembelajaran pada HGN 2021 membawa saya pada sebuah workshop yang di selenggarakan oleh Pudatin Kemendikbud. Banyak pengalaman berharga yang saya rasakan. Pandemi tak menghalangi langkah untuk belajar dan terus belajar. Di Hotel Valley Bogor semua berawal, menjalin silaturahmi dan berbagi pengalaman dengan guru-guru Nusantara yang hebat.






Sebuah karya yang menyatukan rasa dan perasaan dari tiga generasi berbeda.
"Goresan Pena Tiga Generasi"
Guru sekolah dasar
Peserta didik jenjang sekolah dasar
Peserta didik jenjang sekolah menengah kejuruan





Buku antologi kedua. 
Bersama guru di sekolah tercinta
"Jiwa Mengajar Tak Pernah Padam"
Sampai kapan pun semangat itu akan terus membara... Insya Allah





Buku solo pertama, terbit di tahun 2020 
"Kisah Serdadu-Serdadu Kecil"
Kisah mengenai perjuangan peserta didik di sekolah,
bagaikan serdadu-serdadu yang sangat hebat.





Buku solo kedua, Insya Allah terbit bulan Maret 2021
"Dasawarsa Pelangi Kehidupan"
Kisah perjalanan selama sepuluh tahun dalam suka dan duka.





Buku antologi keempat, bersama penulis Gurusiana.
Alhamdulillah bisa menjadi bagian dari 123 pemenang lomba 
Tema "Warna Kasih Ibu"





Tulisan pertama yang dibukukan. "Kasih Abadi" hanyalah sebuah puisi,
namun menjadi sebuah semangat terbitnya buku selanjutnya.
Terima kasih ikut lomba



Buku antologi kelima, Lomba Menulis Cerpen Nasional 4
Tema Bebas "Sekuntum Tiga Bunga"
ikut lomba




Buku antologi ketiga setelah mengenal komunitas menulis 
Buku Tantangan Akhir Tahun 2020
Pengalaman selama melaksanakan PJJ




Salah satu karya menjadi bagian dari buku "Kisah Suprarasional"
Alhamdulillah mendapat juara ke-2 pada lomba menulis buku ini
"Sabar Untuk Meraih Sebuah Mimpi"

E-BOOK GRATIS‼️ 
Buku Karakter Suprarasional 
karya Ir. R. Ridwan Hasan Saputra, M.Si dan 
Kisah Suprarasional.

Silakan unduh di sini👇

Jika berkenan, mohon disebarluaskan agar menambah keberkahan. Terima kasih




Ternyata, sudah mulai menulis di buku ini.
Saat itu diminta menuliskah pengalaman mengajar. 
Jadilah tulisan pertama yang dibukukan.
Terima kasih Ibu Sulis.







Kamis, 18 Februari 2021

Bahadur Cilik

 



Edisi KamisMenulis


#SuakaMargaKata

Bahadur cilik adalah para satria di lapangan hijau. Permainan bola di kaki kaki kecilnya sangat menarik. Badan yang lincah selalu ditunjukkan. Kemampuan menggiring bola, mengumpan bola juga tak kalah dengan pemain profesional. Gol yang tercipta bukan hanya sebuah kemenangan namun sebuah sportivitas yang tinggi. Selamat berjuang para bahadur cilik.



Sore itu lembayung senja menyapa

Keceriaan di lapangan hijau itu masih terlihat.

Dua kelompok bahadur cilik saling berjuang

Bahadur hijau terlihat memimpin di depan

Menggiring bola dengan gesit

Bahadur merah tak kalah semangat 

Mengejar dan membentengi gawang

Bola disepak lepas dari kaki

Kini giliran bahadur merah menyerang

Berlari, mengoper, hingga ke depan gawang

Tak satu pun bahadur hijau yang menghadang

Hanya penjaga gawang mencoba menahan

Sebuah tendangan menuju kemenangan 

Melesat bola secepat kilat

Merobek jala hingga semua bahadur merah berteriak

G O L ....



Catatan harian

Depok, 18 Februari 2021



Senin, 15 Februari 2021

Kembali Menulis

 



Memulai kembali mengikuti kegiatan di Lagerunal.
Banyak sekali hal yang tertinggal untuk di baca dan dipahami. Kini ingin memenuhi tantangan menulis dahulu yang sempat terhenti.

Berikut tantangan yang telah berhasil dilalui:






Sejujurnya masih bingung dengan tulisan yang saya buat. Keinginan memulai kembali menulis di sini lebih kuat. Bismillah...  


Terima kasih untuk masukannya... 


Depok 15 Februari 2021


Rabu, 27 Januari 2021

Cerpen: Menerjang Badai Kehidupan

 



#SelasaBerbagi

Materi kali ini di sampaikan oleh Pak Susanto, S.Pd., biasa kami panggil "Pak D" di grup WA Lagerunal. Saya tak bisa menyimak sesuai agenda yang dijadwalkan pukul 15.00 - 17.00. Di saat yang sama saya ada agenda mengajar tambahan di rumah. Sebuah kegiatan yang saya lakukan hampir lima tahun belakangan. Setelah membaca paparan demi paparan serta contoh yang diberikan, walaupun tak ada tantangan yang diberikan. Saya berkeinginan menyelesaikan cerpen yang tema, premis, alur, dan penokohannya sudah dibuat sebelumnya. Semoga cerpen ini bisa membuat saya semakin memahami penulisan yang baik. Kekurangan dan belum tepatnya penulisan, mohon masukannya.


https://images.app.goo.gl/6ZCXoQrBe9JAXuay8


Menerjang Badai Kehidupan


Departemen kepegawaian. Tulisan yang berada tepat di atas pintu menyambutku ketika aku sampai di depan ruang Pak Handoko. Dia meminta aku menemuinya setelah istirahat makan siang. Hal itu disampaikan oleh karyawan lain yang baru saja dipanggilnya.

"Pak Rahmat Wijaya? Silakan duduk pak, tunggu sebentar ya," ujar Pak Handoko menghentikan pembicaraannya di telepon, sambil menunjuk sofa yang tepat berada di kanan meja kerjanya.

Aku mengangguk dan berjalan menuju sofa yang ditunjuk Pak Handoko. Masih terdengar suaranya sedang berbicara di telepon. Sepertinya membahas hal yang cukup serius. Tak lama setelah Pak Handoko meletakkan gagang telepon pada tempatnya. Dia berjalan menuju sofa di mana aku menunggu. 

Pak Handoko langsung membuka percakapan, seakan tak mau membuang waktu dia langsung menjelaskan kondisi perusahaan saat ini. Aku sudah mengetahui kondisi ini sejak dua bulan yang lalu, saat sepuluh karyawan mendapatkan pemutusan hubungan kerja.

"Bagaimana Pak Rahmat?" tanya Pak Handoko, kepala bagian departemen kepegawaian saat aku duduk terdiam mendengar penjelasan kondisi perusahaan. 

"Saya belum bisa memberikan jawaban pak," jawabku singkat.

"Baik Pak Rahmat, saya berikan waktu untuk berpikir satu pekan ini. Semoga bapak mengerti yang tadi saya sampaikan." tutup Pak Handoko sambil mempersilakan aku untuk meninggalkan ruangannya.

Aku berjalan lunglai menuju meja kerja. Walaupun aku sudah sedikit banyak mengetahui kondisi perusahaan, tetap saja setelah mendengarnya langsung aku sangat terkejut. Kondisi ini terjadi karena perekonomian yang tidak stabil. "Karya Ananda" adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang furnitur. Aku adalah salah satu karyawan yang bekerja pada awal berdirinya "Karya Ananda" tujuh tahun yang lalu.

Pemilik perusahaan berencana menjual seluruh aset perusahaan agar bisa membayarkan uang pesangon pada dua puluh lima karyawannya. Semua akan dilakukan awal bulan depan, artinya dua pekan lagi. Dua bulan yang lalu sudah sepuluh karyawan yang mendapatkan pemutusan hubungan kerja. Aku dan empat belas orang lagi termasuk Pak Handoko akan di PHK pada awal bulan depan. 

Aku masih duduk terdiam di kursi sambil memandang keluar jendela. Terlihat gerimis mulai turun membasahi daun yang bergerak tertiup angin yang semakin lama semakin kencang. Aku berpikir keras mengenai keputusan apa yang akan kuambil.

"Sepertinya aku akan meminta pendapat istriku dahulu, sebelum waktu sepekan yang diberikan Pak Handoko berakhir," ucapku dalam hati. 

Aku memutuskan pulang ke rumah, walaupun gerimis belum berhenti. Keinginanku menanyakan keputusan terbaik yang akan kuambil, membuatku ingin segera sampai di rumah dan bicara dengan istriku, Tri Widyandari.

***

"Ayah sudah pulang." 

Suara khas Ryan menyambutku dengan riang. Aku baru saja memarkirkan sepeda motor di teras depan rumah. 

"Assalamualaikum...," sapaku pada Ryan.

"Wa'alaikumsalam, ayah."

Ryan menjawab salamku sambil berjalan cepat menghampiriku, menggandeng tanganku dan berjalan beriringan masuk ke dalam rumah.

"Ryan, bereskan dahulu mainannya. Ayah biar mandi dahulu ya," pinta Tri pada Ryan anak kami.

"Baik bunda."

Ryan melepaskan gandengan tangganya, berjalan menuju ruang keluarga membereskan mainan yang tadi sedang dimainkannya. Aku masuk ke dalam kamar bergegas mandi, karena tadi gerimis masih turun sepanjang perjalanan pulang dan aku tak mengenakan mantel.

"Tri, ada yang ingin aku sampaikan," ujarku ketika keluar dari kamar mandi dan melihatnya duduk merapikan pakaian di pinggir tempat tidur.

"Saya juga ada yang ingin di sampaikan, Mas Rahmat," ucap Tri sambil menoleh ke arahku. 

"Ada apa Tri?" tanyaku sambil menghempaskan badanku di kasur.

"Mas, ini..." 

Tri menyodorkan sebuah amplop biru. Aku melihat tulisan di amplop tersebut "Tespek". Kubuka pelan dan di sana ada dua garis yang sangat jelas. Itu artinya...

"Saya hamil mas," jelas Tri melihat aku terdiam memandang hasil tes kehamilan.

"Alhamdulillah," ucapku sambi bangun dari rebahan dan memeluk Tri lembut.

"Ya Allah, aku nggak mungkin memberitahu kabar pekerjaanku, jika Tri hamil." Batinku berkata dan aku semakin memeluk erat Tri.

"Bunda, Ryan sudah rapikan mainannya," ucap Ryan yang tiba-tiba sudah ada di dalam kamar kami.

Tri melepaskan pelukannya, dan tersenyum pada Ryan.

"Anak sholeh. Sini, Nak. Bunda mau memberitahukan sesuatu." Tri berujar sambil memanggil Ryan untuk mendekati kami.

"Ryan mau punya adik?" tanya Tri sambil melirik ke arahku.

"Mau bunda, mau. Aku mau adik perempuan ya bunda," ujar Ryan sambil memeluk Tri dengan hangat. Aku hanya tersenyum dan mengangguk saat Ryan melihat ke arahku.

"Hore..., Ryan mau punya adik. Makasih bunda."

Ryan melompat ke arahku dan memelukku seperti memeluk bundanya tadi. Keputusanku sudah bulat aku tak mau membuat Tri memikirkan PHK yang akan aku jalani awal bulan nanti.


Bersambung


Mohon masukannya untuk penulisan yang baik. Terutama pada dialog tag terkait tanda baca dan huruf kapital. Karena masih belajar membuatnya. Terima kasih sebelumnya.




Kamis, 21 Januari 2021

Kata Lose

 



#KamisMenulis

Tantangan menulis kali ini adalah yang terberat saya rasakan. Bukan karena tema "SuakaMargaKata" yang berat, namun pemilihan kata "lose" yang membuat bingung. Kata ini jika dalam English vocabulary  mungkin tak akan membuat saya berlama-lama berpikir. Ternyata kata ini ada dalam KBBI memiliki arti yang luar biasa pula. "Kelas tertinggi atau terbaik".

Jika merujuk dari arti kata sangat mudah mencontohkan kata "lose" dalam makna secara harfiah, antara lain:
1. kelompok  peserta didik yang unggul dalam sebuah sekolah.
2. Peserta didik yang memiliki prestasi menjadi juara tingkat nasional.
3. Pelari yang sering memenangkan lomba tingkat nasional bahkan internasional

Namun, jika dibentuk dalam rangkaian kata menjadi sebuah kalimat yang memiliki unsur subyek, predikat, obyek, dan keterangan, maka kata "lose" belum dapat saya tuliskan dengan baik.

Sebagai contoh:
Andi belajar di lose matematika.
(pada contoh ini sepertinya "lose" menempati unsur keterangan yang menjelaskan sebuah obyek atau sebaliknya)

Saya masih harus belajar pada "master" Bahasa Indonesia agar tak ada kesalahan dalam pemahaman kata "lose" ini. Tulisan kali ini hanya sebuah ungkapan isi hati. Sejak subuh, hingga kata demi kata dituliskan, masih memikirkan tulisan yang akan dibuat kali ini.

Sekian curahan hati mengenai "lose". 

Maaf jika tak bisa memberikan tulisan yang baik.

Depok, 21 Januari 2021
23.23
Catatan Harian DY




Selasa, 19 Januari 2021

Alur/Plot dan Penokohan

 




https://images.app.goo.gl/6ZCXoQrBe9JAXuay8



#SelasaBerbagi


Setelah membuat tema dan premis pada materi sebelumnya, saya mencoba mengambil satu yang akan dijadikan cerpen nanti. Setelah mempelajari materi sore tadi saya memilih tema kelima yang akan saya gali lebih dalam lagi. 

Tema: Bertahan dari badai kehidupan.
Premis: Seorang ayah yang bertahan dari semua badai yang menerpa tanpa ingin diketahui keluarganya, hingga akhirnya bisa menemukan hal yang membahagiakan keluarganya.

Berdasarkan tantangan yang dibuat, maka berikut adalah alur/plot yang saya coba tuangkan:



Penokohan yang akan dikisahkan adalah sebagai berikut:


Demikian tantangan #SelasaBerbagi hari ini. Semoga saat mengembangkan menjadi kata demi kata, kalimat, paragraf, serta percakapan. Lancar hingga selesai menjadi sebuah cerpen. Aamiin.



Depok, 19 Januari 2021
Catatan Harian Dwi Yulianti










Senin, 18 Januari 2021

Menemukan Rasa Cinta

 #SeninBlogWalking



https://images.app.goo.gl/j8dDr6xCEavGmcra7 


Perjalanan mengajar di sekolah dasar membuat cakrawala berpikir saya terbuka lebar. Kemampuan saya  di satu bidang pelajaran tak bisa menjadi landasan saat mengajar karakter peserta didik. Dengan memahami, mengamati, dan menganalisis kejadian di kelas serta melihat nilai akademik yang diraih menjadi pembelajaran yang sangat berharga. Hal itulah yang menyebabkan perlunya menimba ilmu kembali, bagaimana belajar dan mengajar di sekolah dasar. 

Ternyata... saya telah melakukan praktik terlebih dahulu baru mempelajari dasar ilmunya. Belajar mengenai Perkembangan Peserta Didik, Perspektif Pendidikan SD, Strategi Pembelajaran di SD, hingga Evaluasi Pembelajaran di SD baru saya lakukan setelah 5 tahun mengajar di sekolah dasar. Itulah mengapa saya selalu berkata dalam hati, "waduh, ini kan kejadian di sekolah dahulu". Setelah selesai menjadi mahasiswi ketiga kalinya, langkah kaki menapaki jalan demi jalan di sekolah dasar terasa lebih ringan. Minimal sudah ada bahan bacaan yang menjadi referensi jika menemukan batu-batu kecil di jalan.

Setelah semua berjalan sesuai koridornya, keinginan untuk mengetahui belahan dunia pendidikan lain menjadi sebuah keinginan yang sangat kuat. Setiap kegiatan yang melibatkan pendidik dari "Sabang sampai Merauke" (seperti judul lagu) ingin rasanya ikut serta. Sebagian besar kegiatan yang dilakukan memberikan syarat menulis. PTK, Hasil Kajian, hingga Praktik Terbaik. Dimulailah seribu satu jalan untuk bisa menulis.

PTK merupakan pengalaman pertama menulis, selanjutnya membuat hasil kajian. Alhamdulillah hasil kajian yang saya buat, bisa mewujudkan mimpi bertemu pendidik hebat di Indonesia. Hanya decak kagum setiap kali mendengar mereka menceritakan perjuangan mengajar. Luar biasa. Saya harus banyak bersyukur karena berada di wilayah yang sangat mendukung juga sekolah yang memiliki sarana prasarana sangat baik. Mereka menuliskan pengalaman dalam karya buku yang dapat memberikan motivasi dan inspirasi.

Kini, belajar dan terus belajar menulis akan selalu saya lakukan. Saya mulai menuliskan puisi hingga cerita pendek di sela waktu mengajar full day. Pelatihan bagaimana menulis pemula saya dapatkan dengan mengikuti kegiatan selama tiga hari dua malam, Februari 2020. Buku solo saya berhasil diterbitkan bulan Juni, setelah melalui proses selama kurang lebih tiga bulan. Setelah buku solo lahir, entah mengapa menulis menjadi lebih mudah. Hingga akhirnya saya jatuh hati pada karya yang indah. Saatnya saya mulai belajar bagaimana menulis dengan penulisan yang baik.

Untuk mendapatkan pengetahuan mengenai penulisan yang baik, saya mulai mencari penulis yang memiliki pengalaman yang luas. Saya akhirnya bertemu dengan "Lagerunal". Walaupun tak bisa aktif dalam setiap kegiatannya. Saya selalu menyempatkan membaca materi yang disampaikan atau kegiatan berbagi yang dilakukan. Saya mengucapkan ribuan terima kasih pada semua penulis yang telah memberikan ilmunya dan berbagi. Belajar memperbaiki hasil tulisan yang saya buat, adalah pengetahuan baru yang akan terus saya gali.  Semoga semua selalu diberikan kesehatan, kemudahan, dan kelancaran. Aamiin.


"Karya yang dibuat dengan hati, selalu memberikan arti. Tak akan lekang oleh waktu."

Depok, 18 Januari 2021


Minggu, 17 Januari 2021

Membuat Premis

 

#SelasaBerbagi


Sejujurnya saya belum memahami dengan baik, bagaimana menuangkan tema menjadi sebuah premis. Jika membaca bahwa premis adalah koridor dalam membuat cerpen, maka saya berusaha menarik garis antara tema dan outline.  Nantinya premis yang akan menjadi koridor cerita yang akan dibuat. Apakah benar yang saya tangkap tentang premis? Mohon arahannya penulis hebat, semoga berkenan membaca coretan tema dan premis cerpen yang akan saya buat.

Tema: 

1. Perjuangan seorang guru menjadi penulis

2. Menggambar ilustrasi, sebuah anugerah terindah dari seorang siswa SD 

3. Romantika sahabat satu hati

4. Persaingan dan persahabatan

5. Bertahan dari badai kehidupan 


Premis:

1. Seorang guru yang awalnya tak bisa menulis, menemukan dunia baru yang disukai walaupun aral merintang serta tak banyak yang mendukungnya akhirnya berhasil menjadi seorang penulis media lokal.

2. Seorang siswi sekolah dasar yang pendiam, tak memiliki banyak teman berhasil menggoreskan karya ilustrasi terbaiknya menjadi juara di tingkat Nasional.

3. Perjalanan dua sahabat sejak SMP hingga masa kuliah yang sulit dilalui dengan suka cita hingga akhirnya menjadi sahabat dua hati dalam kehidupan berkeluarga.

4. Kisah perjalanan masa SMA yang diawali dengan persaingan menjadi yang terhebat berakhir dengan persahabatan di akhir perjalanan menggapai impian.

5. Seorang ayah yang bertahan dari semua badai yang menerpa tanpa ingin diketahui keluarganya, hingga akhirnya bisa menemukan hal yang membahagiakan keluarganya.


Masih ada beberapa ganjalan yang membuat saya belum yakin dengan premis yang dibuat. Semoga masukan dan arahan bisa menambah pengetahuan saya, bagaimana membuat kerangka cerpen yang baik.


Depok, 17 Januari 2021

Kembali Berkreativitas

    




Pembelajaran sudah berlangsung satu pekan. Entah mengapa kenyamanan saat libur, membuat semangat untuk membuat video pembelajaran sedikit berkurang. Proses yang memerlukan beberapa tahap membuat rasa malas menerjang. Modul pembelajaran memang sudah disampaikan pekan kemarin, kini media penunjang pembelajaran harus disiapkan. 

Jumat, 15 Januari 2021 kumulai juga proses pembuatan video pembelajaran. Menyiapkan materi sesuai modul dan menyusunnya agar menarik. Membuat rekaman suara agar lebih jelas, dan terakhir menggabungkan video materi dengan rekaman suara. Proses terakhir memerlukan kesabaran dan ketelitian. Alhamdulillah, akhirnya satu video pembelajaran materi Ilmu Pengetahuan Alam untuk Tema 6 berhasil dibuat. Langkah selanjutnya meng-upload di youtube chanel. Setelah semua selesai tautan akan dibagikan pada whatsapp grup kelas. Semoga anak-anak bisa lebih memahami materinya setelah sebelumnya mempelajari dari modul kini melalui media audio visual. 

Kini, masih ada satu video pembelajaran yang akan dibuat. Materi matematika, dengan target sebelum pembelajaran matematika di Jumat, 22 Januari mendatang video sudah dipelajari oleh anak-anak di rumah. Semoga tetap semangat mempersiapkan perangkat pembelajaran... Aamiin.


Berikut tautan video pembelajaran IPA Tematik Tema 6 "Panas dan Perpindahannya"
Video Pembelajaran

Kamis, 14 Januari 2021

Menulis Profil Teman

 


#KamisMenulis

Kali ini adalah kegiatan Kamis Menulis ketiga yang saya ikuti. Tantangan kali ini berbeda, saya satu kelompok dengan Ibu Sumarjiyati. Awalnya malu bertanya. Alhamdulillah, ibu mengirim pesan. Mohon maaf baru menjawab pesan di pagi hari. Berikut hasil tulisan saya mengenai profil beliau. 




Sumarjiyati, S.Pd.I. 

 

Lahir 39 tahun silam tepatnya 27 Agustus di Gunungkidul. Memiliki keluarga kecil dengan satu putra dan satu putri. Panggilan sayang saat kecil adalah “Atik”.

Ibu yang hobi membaca dan menanam ini selalu mengembangkan kemampuan menulisnya. Belajar menjadi sebuah keinginan yang besar saat bergabung dengan Belajar Menulis Bersama Om Jay pada gelombang ke-8. Bulan Oktober beliau menjadi anggota AISEI dan bergabung pada Komunitas Lagerunal pada Desember 2020. Menulis baginya adalah bagian terpenting dalam hidup. Menulis beliau bisa merasakan bahagia, dapat berbagi dan memberi inspirasi.

 Ibu Atik menghabiskan waktu kecilnya bersama ibu dan bapak. Melalui pendidikan formal di MI Yappi Banjaran dilanjutkan SMP dekat rumah ibunya. MAN 1 Wonosari, GK, DIY menjadi tempat selanjutnya menimba ilmu hingga menyelesaikan kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah, DIY.  Beliau ingin sekali menjadi guru dan bisa mengisi kegiatan di masjid dekat rumah ibunya. Cita-citanya menjadi guru terwujud berkat jasa ibu dan bapak” serta keluarga. Terutama ibunya yang selalu sabar mendampingi dan selalu memberikan doa tulusnya.

Sejak tahun 2001 mengabdikan diri sebagai guru honorer di salah satu MI swasta di Kecamatan Paliyan Gunungkidul. Setelah 7 tahun mengabdi, beliau diangkat sebagai CPNS dan di tugaskan pada SD N Gedangan I, Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul. Walupun diangkat pada 2008, SK PNS baru beliau terima 2010. Tahun 2014 mengajukan mutasi ke SD N Karanganyar dan SK baru didapat bulan Mei 2015. Sejak tahun 2015 sampai sekarang masih bertugas di SD N Karanganyar sebagai Guru PAI. Selain sebagai guru beliau juga menjadi Korcam KKG-PAI Kecamatan Gedangsari tahun 2018 -2022.

 Prestasi yang pernah di raih oleh Ibu Sumarjiati antara lain:

Tahun 2019 Juara 1 Guru prestasi Tingkat Gugus Ngalang, Gedangsari

Tahun 2020  Guru Prestasi Tingkat Kecamatan menuju tingkat kabupaten. Kegiatan ini terhenti karena wabah corona. Hingga kini belum ada kelanjutannya.

Moto kesuksesan beliau,  Jangan takut salah untuk mencoba, lakukan yang bisa di lakukan hari ini. Dream Big Set Goals Take Action.

Selama mengikuti pelatihan menulis di akhir bulan Maret tahun 2020 telah berhasil menulis beberapa buku antalogi :

1.     Mencermati Potret Pendidikan Era 4.0

2.     Moment  Special sang Guru

3.     The Meaningful True Stories

4.     Pelangi Hati

5.     Kobaran Semangat Ngeblog

6.     Surat Untuk Ibu

7.     Semesta Merestui

8.     Kisah Inspirasi Sang Guru

9.     Zulmat

10.  Menulis Membangun Masa Depan

11.  Pola Pembelajaran yang Efektif Dari Rumah

12.  Bapak Aku Mencintaimu

13.  Oktober Bermakna

14.  Senandung Guru

15.  I’am Jealous Of The Rain

16.  Di Celah Senja

17.  Untukku

18.  Kharisma Bunda Mulia ( Antologi Puisi)

19.  Detik Pertama Jatuh Cinta

Sumarjiyati, dapat di hubungi melalui WA 08112776583 atau email daffakanu@gmail.com dan  dapat berkunjung ke blog penulis 

81-atik.blogspot.com

FB Atik Suripto

IG: @atik_suripto


Silakan lihat juga profil saya yang dibuat oleh Ibu Sumarjiyati.

             Klik tautan berikut:  Profil Dwi Yulianti