Catatan Harian 21 Maret 2021
Sebuah karya bukan sekedar goresan, namun goresan yang memiliki makna. Pembaca adalah pemberi masukan dan motivasi agar karya menjadi sarat makna dan bisa memaknai goresan karya penulis.
Hari ini mencoba mengikuti kembali Tantangan #KamisMenulis. Setelah sekian lama tak mengikuti kegiatan di Lagerunal, ada rasa kangen tersendiri. Setiap hari masih menyimak perbincangan atau materi dari pakar-pakar menulis. Hal ini dilakukan untuk menambah wawasan dalam menulis. Ternyata menulis itu banyak seninya. Salah satunya adalah seni mengenal kata dalam #SuakaMargaKata. Tema kali ini adalah KATA JUMANTARA.
Setelah membaca beberapa postingan yang ada, saya mulai memahami arti dari KATA JUMANTARA. Penulis-penulis hebat nan keren sudah selesai dengan tantangannya. Saya baru akan memulainya pukul 23.51. Semoga tidak terlambat.
Bismillah...
Pagi itu Rama menemui Ihsan di rumahnya. Rama ingin sekali bisa bermain kembali setelah sekian lama berada di rumah. Ya, pandemi kali ini mengharuskan siapa saja berada di rumah. Apalagi di awal pandemi. Ada ketakutan tersendiri yang membuat kami berusaha mematuhi semua arahan pemerintah dan satgas. Setelah sekian lama berlalu dan kondisi mulai membaik, normal baru mulai diterapkan. Seperti kebanyakan orang lainnya, Rama ingin kembali bisa bermain dengan teman-temannya.
Ihsan yang sedang membaca buku, senang sekali melihat sahabatnya datang. Mereka ngobrol bersama dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Rama ingin mengajak Ihsan bermain di lapangan dekat rumahnya. Mereka akan bermain layang-layang. Saat itu banyak anak-anak bermain layangan di lapangan, karena sedang musim layangan. Ihsan menyetujui dan mengatakan akan menyiapkan layang-layangnya sore ini. Mereka berjanji akan bertemu sore ini di lapangan.
Sore yang di nantikan tiba, jumantara begitu cerah. Mereka melihat awan menutupi jumantara, namun tak terlihat kelam. Mereka mulai menaikkan layang-layang ke jumantara biru. Mereka senang sekali bisa melihat keindahan jumantara yang telah sekian lama ditinggalkan. Kesehatan lebih diutamakan karena pandemi melanda. Bukan hanya orang tua yang harus mawas diri namun semua harus tetap menjaga diri, termasuk anak-anak. Protokol Kesehatan 5M masih harus diterapkan. Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun. Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Membatasi mobilisasi dan interaksi. Satu hal yang pasti jumantara sore itu semakin berwarna dengan layang-layang yang menghiasinya. Rama dan Ihsan terlihat senang layang-layangnya bisa terbang tinggi, setinggi impian dan harapan untuk bisa kembali seperti dahulu.
Catatan Dwi Yulianti